Mungkin bagi sebagian orang sejarah tidak terlalu penting. Karena sejarah memang peristiwa yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah. Padahal dengan mempelajari sejarah kita bisa belajar dari apa yang terjadi di masa lalu dan membuat masa depan jadi lebih baik. Berikut ini alasan mengapa sejarah berkaitan dengan masa depan.
Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh Abdurakhman (2019), kata sejarah yang ada dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab syajaratun yang artinya pohon. Kata syajaratun tersebut mengacu pada syajaratun an-nasab yang berarti pohon silsilah. Namun, makna kata sejarah yang dipahami sekarang ini lebih dekat dengan pengertian yang terkandung dalam kata historia yang asalnya dari bahasa Yunani yang berarti ilmu atau orang pandai.
Sejarah selalu berkaitan dengan masa lampau. Masa lampau yang dimaksud di sini tidak terbatas. Pembatasan masa lampau berhubungan dengan peran manusia sebagai pelaku sejarah, serta unsur ruang dan waktu .
Windriati dalam Buku Siswa Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 (2021), menyatakan bahwa peristiwa yang berkaitan dengan manusia bisa diamati berdasarkan dimensi ruang, dimensi waktu, dan dimensi manusia. Waktu di sini memiliki dua makna, yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Berikut penjelasannya:
Makna waktu secara denotatif adalah satu kesatuan detik, menit, jam, hari, minggu, dan seterusnya.
Makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai konsep.
Berdasarkan dimensi waktu, sebuah peristiwa adalah proses. Maksudnya adalah peristiwa tersebut mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu (continuity). Waktu bisa dimanfaatkan oleh setiap orang yang sadar bahwa waktu terus berjalan. Manusia bisa memanfaatkan waktu yang dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Mengapa sejarah berkaitan dengan masa depan? Alasannya adalah manusia bisa belajar dari kesuksesan dan kegagalan yang terjadi di masa lalu untuk membuat atau merencanakan masa depan yang lebih baik. Dengan mempelajari sejarah maka manusia diharapkan tidak mengulangi kesalahan yang sama dan manusia diharapkan untuk bisa meraih kesuksesan yang lebih dari sebelumnya. (KRIS)