Badan Pusat Statistik (BPS ) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 kembali surplus. Sepanjang Oktober 2022, neraca perdagangan surplus USD 5,67 miliar.
Surplus ini merupakan yang ke-30 kalinya terjadi selama berturut-turut atau sejak Mei 2020. Secara kumulatif, sepanjang Januari-September 2022 neraca perdagangan mencatatkan surplus USD 5,67 miliar, menurun dibandingkan surplus Januari-September 2021 yang sebesar USD 5,8 miliar.
Adapun nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut tercatat senilai USD 24,81 miliar atau naik 0,13 persen dibandingkan September 2022. Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia naik 12,3 persen dibanding bulan Oktober 2021.
“Nilai ekspor migas pada Oktober 2022 mencapai USD 1,38 miliar, terjadi peningkatan sebesar 4,93 persen. Sementara nilai ekspor non migas secara month-to-month turun 0,4 persen menjadi USD 23,43 miliar,” kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di Gedung BPS, Selasa (15/11).
Sementara nilai impor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai USD 19,14 miliar atau turun 3,4 persen dibanding September 2022 yang tercatat USD 19,81 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Oktober 2021, kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 17,44 persen.
Nilai impor migas selama Oktober 2022 turun 1,81 persen mtm menjadi USD 3,36 miliar,. Kemudian untuk impor non migas pada Oktober 2022 senilai USD 15,77 miliar, turun 3,73 persen mtm.
“Neraca perdagangan pada bulan Oktober 2022 ini tercatat surplus sebesar USD 5,67 miliar. Kalau dari catatan kami, neraca perdagangan ini membukukan surplus berturut-turut untuk 30 bulan terakhir sejak Mei 2022,” ujarnya.