Dua pelaku pengeroyokan wartawan saat meliput penutupan diskotek Ibiza, di Surabaya, Jawa Timur, menyerahkan diri, Rabu (25/1). Total sudah ada 4 pelaku yang diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kedua pelaku pengeroyokan yang menyerahkan diri yakni berinisial SD (45) dan EYK (42). Sedangkan dua pelaku yang diamankan terlebih dahulu adalah MH (55) dan S (55).
Kapolrestabes Surabaya , Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, mengimbau kepada pelaku lainnya agar segera menyerahkan diri.
“Kita sebagai masyarakat yang taat hukum harus berani mengakui perbuatan secara jujur demi menjaga situasi kamtibmas di Surabaya,” ujar Yusep dalam keterangannya, Rabu (25/1).
Yusep menegaskan, polisi akan terus memburu para pelaku kekerasan apabila dalam waktu dekat tidak segera menyerahkan diri.
“Sesuai Perkap nomor 1 tahun 2009, bila pihak terkait tidak menyerahkan diri, maka kami lakukan tindakan tegas terukur,” tegasnya.
Dia menuturkan, semua pihak bisa lebih bijak dalam menghadapi setiap permasalahan dan menyelesaikan dengan baik. Serta, dalam tahap penyidikan dapat memanfaatkan ruang restorative justice (RJ).
“Penyidik bersifat fasilitator dan menghadirkan ahli akademisi untuk mengukur pencapaian RJ yang berkeadilan. Dengan begitu tidak ada yang dirugikan maupun diuntungkan sebagai wujud kepastian hukum serta tidak mengganggu jalannya proses penyidikan secara profesional, berkeadilan dan keterbukaan,” tuturnya.
Pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (20/1), saat lima wartawan tersebut menunggu penyegelan Diskotek Ibiza oleh Satpol PP Pemprov Jatim di warung di sekitar lokasi.
Pada saat para wartawan itu di lobi gedung, belasan orang kemudian menghampiri dan mulai memukuli mereka.
Keempat wartawan itu:
M. Rofik (lensaindonesia).
Didik Suhartono (LKBN Antara—jurnalis foto).
Anggadia (beritajatim).
Firman Rahmanudin (iNews).
Ali dari (iNews—jurnalis foto).
